Saat ini, kompetisi usaha yang semakin ketat telah membuat perusahaan-perusahaan, baik yang baru maupun lama, tidak bisa lagi mengandalkan strateginya dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang berlaku umum dalam membangun jaringan bisnis dan pemasaran. Tanpa bermaksud mengecilkan peran bagian yang lain, bagaimana pun pemasaran merupakan inti dan penggerak kegiatan usaha.
Karena lingkup pengelolaan pemasaran –yang tidak banyak dipahami pelaku usaha yang baru memulai bisnis– sebenarnya lebih luas daripada sekadar penjualan. Pemasaran bertugas menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dengan kemampuan dan kapasitas sumberdaya perusahaan. Maka pemasaran pun menyusun programnya berdasarkan hasil penelitian pasar. Sistem pemasaran harus memadukan pelbagai bagian dalam perusahaan seperti kebijakan produk, pengemasan dan pengepakan, penentuan harga, promosi dan sistem distribusi.
Oleh karena itulah, keputusan pemasaran harus mendasarkan pada fakta, pertimbangan dan perencanaan yang ilmiah. Darimana fakta tersebut diperoleh? Jawabannya adalah pasar. Lewat beberapa penelitian pasar akhirnya bisa didapat fakta dan data yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pemasaran. Namun, yang perlu diperhatikan, penelitian pasar ini bukan semata kegiatan yang dilakukan sebelum usaha dijalankan saja, tapi harus dijalankan terus menerus sehingga pengusaha bisa mendapatkan data mutakhir yang dibutuhkan.
Penelitian pasar ini bisa dilakukan secara mandiri oleh pelaku usaha, misalnya dengan cara menyebar kuesioner, wawancara atau observasi lapangan, Focus group discussion, etnography dan berbagai metode lainnya. Namun, pekerjaan penelitian ini, bila usaha yang hendak dilakukan cukup besar dan membutuhkan data yang komprehensif, bisa juga diserahkan kepada lembaga yang mengkhususkan diri pada bidang penelitian pasar/ konsumen.
Selain penelitian pasar, salah satu faktor yang juga harus dipersiapkan adalah promosi, yang sering dihindari banyak pengusaha. Perusahaan kecil belum merasa perlu melakukan promosi, sementara perusahaan lama tidak merasa perlu berpromosi karena merasa sudah cukup dan puas dengan pencapaiannya. Padahal, promosi perlu dilakukan untuk memperkenalkan, menumbuhkan kepercayaan, membujuk, menanamkan loyalitas konsumen atau mendorong penjualan.
Tujuan akhir dari sebuah kegiatan promosi adalah untuk membentuk citra positif perusahaan dan produk/jasanya. Namun promosi ini bukan cuma kegiatan ‘angat-angat tahi ayam’ yang hanya gencar dilakukan ketika perusahaan baru mulai berjalan. Promosi juga harus dilakukan terus menerus, berkesinambungan, meskipun perusahaan sudah terkenal, walaupun produk sudah laku di pasaran.
Akibat dari keengganan itu, usahanya kurang dikenal, kurang berkembang dan omzet penjualan pun semakin turun. Dengan promosi sebuah perusahaan bisa menyampaikan kebaikan, manfaat, manfaat tambahan, harga yang lebih bersaing, dan sebagainya kepada konsumen.
Kalau melihat semua kegiatan tersebut diatas tentunya sangat banyak dan panjang dalam meluncurkan suatu produk di pasar yang sangat luas dan sarat dengan kompetisi. Tetapi dengan adanya bentuk usaha yang bisa dilakukan “berjamaah” artinya kegiatan usaha dapat dibagi tugasnya mana yang membuat strategi termasuk penelitian dan pengembangan pasar dengan para pelaku usaha di lapangan yang focus menjalankan segala proses pemasaran yang panjang yaitu dengan cara membangun jaringan franchise.
MagFood AMAZY adalah jaringan franchise restoran dan waralaba fried chicken yang mengembangkan konsep kemitraan / franchise restoran atau franchise fried chicken dengan menu-menu utama pilihan keluarga Indonesia seperti Fried chicken, Nasi goreng, spageti, burger, dan aneka menu serba crispy lainnya. Saat ini jaringan AMAZY family resto ada lebih dari 100 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia. Berkembang pesat karena terus membangun kemitraan dimana pihak MagFood Amazy berbagi tugas dengan para mitra usahanya. Pihak MagFood Amazy terus menerus mengembangkan menu baru, peningkatan sistem manajemen, memperbaiki metoda training untuk produk dan pelayanan yang lebih baik, strategi bisnis dan promosi yang terus dikembangkan mengikuti perkembangan jaman dan selalu terus menerus melakukan penelitian agar mendapatkan data-data pasar yang akurat untuk perkembangan masa kini dan masa depan.
Untuk melakukan pengembangan terus menerus tersebut dibutuhkan investasi sumberdaya manusia yang sangat banyak dan pekerjaan yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu yang sangat lama, hal tersebut dimulai dari tahun 2001 dimana dimulai dari bisnis yang sangat kecil berawal dari gerobak yang kemudian bertahap berubah menjadi restoran di tahun 2007 yang kemudian mulai dikembangkan dengan konsep franchise fried chicken dan franchise restoran serta terus berkembang sampai saat ini, sehingga mengalami kematangan dalam sumberdaya manusia dan organisasi di perusahaan untuk bisa terus menerus menciptakan pertumbuhan dan perkembangan ditengah persaingan bisnis makanan yang luar biasa ketat. Dengan demikian para mitra usaha magFood AMAZY dimudahkan untuk focus mengimplementasikan segala strategi bisnis dan dapat terus membangun jaringan bisnis, para franchisee Amazy bisa memiliki bisnis tak terbatas dari penambahan jumlah outlet yang dapat di kelolanya sesuai kemampuan manajemen yang dimiliki.
Selain itu juga bagi yang mungkin terbatas modal usaha bisa bergabung dalam jaringan keagenan AMAZY frozenfood yang sangat terjangkau. Jadi dengan membangun jaringan bisnis suatu usaha akan lebih mudah bagi semua orang dan bisa menjadi bisnis yang besar dengan waktu yang relative bisa dihemat. Yang penting kemauan untuk belajar dan bekerja. Anda pun bisa jadi pengusaha !
Yanty Melianty
Pendiri PT MagFood Inovasi pangan & PT MagFood Amazy Internasional
Pendiri dan Ketua Komunitas Wirausaha Indonesia/ yayasan Binakarsa Mandiri, Penulis berbagai buku wirausaha,
magfood@cbn.net.id ; 0816866251
untuk informasi Franchise MagFood AMAZY hubungi
PT Magfood Amazy Internasional
Jl Duren Tiga Raya46, Jakarta Selatan 12790
Telp 021 79193162, 02179195134, 0816 866251
www.magfood-amazy.com