Article & News, Artikel
Webinar UMKM Amazy: Peran R&D (Research & Development) pada Bisnis Frozen Food
Amazy kembali sukses menggelar webinar nasional untuk UMKM bertajuk “R&D (Research & Development) dalam Bisnis Frozen Food”. Webinar ini berlangsung pada Sabtu, 12 Agustus 2023 pukul 10.00–12.00 WIB. Webinar UMKM Amazy mendapat antusias dari pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia.
R&D adalah singkatan dari research and development yang merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk melakukan inovasi dalam menciptakan produk atau layanan baru. Biasanya, sebuah perusahaan memiliki divisi R&D tersendiri yang fokus untuk melakukan riset dan pengembangan produk.
Tujuan utama dari dibentuknya divisi R&D adalah supaya perusahan mampu menciptakan inovasi produk baru maupun renovasi produk yang sudah ada secara optimal. Selain itu, pembentukan tim ini juga bertujuan agar perusahaan memiliki keunggulan dari kompetitor.
R&D Bisnis Frozen Food
Di tengah pola hidup masyarakat yang serba cepat dan dinamis, kehadiran frozen food menjadi solusi untuk berbagai kebutuhan. Konsumen membutuhkan makanan yang bisa disiapkan dengan praktis dan cepat di rumah, sekaligus menuntut rasa yang lezat dan bergizi. Frozen Food juga semakin beragam jenisnya, menyesuaikan dengan permintaan pasar yang semakin tinggi. R&D di bisnis frozen food harus mampu menjawab kebutuhan dan tantangan pasar frozen food dengan inovatif. Ruang lingkup R&D meliputi banyak hal krusial dalam kegiatan usaha seperti berikut ini.
1. Peningkatan kualitas produk
2. Efisiensi biaya
3. Pengembangan produk
4. Monitoring control kualitas
5. Pengujian stabilitas produk
6. Pengujian efektivitas produksi
7. Riset pasar, tren, kompetitor
8. Pengujian sampel baru
Tahapan Pengembangan Produk
1. Riset Pasar, Kompetitor, dan Tren
Sebelum mengambangkan produk, tahapan pertama yang harus dilakukan adalah riset pasar. Riset bisa disesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki UMKM. Riset pasar bertujuan untuk mengetahui perilaku pasar. Dengan melakukan riset, diharapkan UMK dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
• Apakah produk yang ditawarkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen?
• Apakah biaya produksi dari produk tersebut sesuai dan harga jualnya dapat diterima konsumen?
• Bentuk promosi seperti apa yang efektif untuk menarik konsumen?
• Apakah produk tersebut sesuai dengan kondisi konsumen?
2. Rancangan Konsep Produk dan Label Kemasan
Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, label pangan olahan didefinisikan sebagai keterangan mengenai pangan olahan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan olahan, dimasukkan ke dalam pangan olahan, ditempelkan pada kemasan, atau merupakan bagian kemasan pangan. Label paling sedikit memuat keterangan mengenai:
• Nama produk
• Daftar bahan yang digunakan
• Berat bersih atau isi bersih
• Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor
• Halal bagi yang dipersyaratkan
• Tanggal dan kode produksi
• Keterangan kedaluwarsa
• Nomor izin edar
• Asal-usul bahan pangan tertentu
3. Trial Skala Dapur
Trial skala dapur atau uji coba skala kecil merupakan langkah penting dalamcpengembangan produk makanan sebelum produk tersebut dihasilkan dalam jumlah besar atau dipasarkan secara luas.
4. Standardisasi Produksi & Regulasi Produk
Standardisasi bertujuan untuk memperoleh produk yang seragam dan konsisten dengan mutu yang diharapkan. Standardisasi produksi di UMKM tentunya tidak lepas dari standardisasi yang dipersyaratkan misalnya CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yan Baik) dan SJPH (Sistem Jaminan Produk Halal). Standar CPPOB dan Halal diadopsi ke dalam SOP seperti formula produk, alur produksi, parameter pengecekan produksi, titik kritis, serta pencatatan dan dokumentasi. Dengan menerapkan standardisasi produksi, produk bisa mendaftar ijin edar BPOM dan sertifikasi Halal dari BPJPH.
5. Launching Produk
Setelah semua tahapan dipenuhi, produk siap untuk di-launching!
Tanya Jawab Peserta degan Pemateri Webinar UMKM Amazy
Webinar Amazy selalu melibatkan pemateri ahli yang merupakan praktisi di bidangnya dan berpengalaman. Peserta bisa langsung bertanya dan berkonsultasi mengenai masalah di lapangan terkait R&D bisnis frozen food pada pemateri di sesi tanya jawab.
Pemateri pertama adalah Yanti Melianty Isa, Founder sekaligus CEO PT. Magfood Inovasi Pangan dan PT. Magfood Amazy Internasional. Pemateri kedua yaitu Raisa Diah Nurrifta yang merupakan R&D PT. Magfood Amazy Internasional. Inilah beberapa pertanyaan yang diajukan peserta di Webinar UMKM Amazy.
1. Apa itu TVP dan bagaimana cara pemakaiannya pada produk nugget frozen?
Pertanyaan ini diajukan oleh Bapak delfian dari Jakarta. TVP (Texturized Vegetable Protein) adalah protein asal tumbuh-tumbuhan dengan standar industri yang digunakan pada nugget untuk campuran daging. Sebelum mengembangkan produk baru, R&D akan melakukan riset bahan baku untuk membuat formula atau resep produk yang bisa menghasilkan produk dengan karateristik yang diinginkan. Penggunaan TVP salah satunya bertujuan untuk mendapatkan tekstur dan mouthfeel nugget yang diharapkan.
2. Bagaimana cara mengontrol jumlah bakteri dan berapa batasan bakteri pada frozen food?
Pertanyaan selanjutnya beasal dari Bapak Iwan Permana yang memiliki usaha Lumpia di Semarang dan sudah berjalan selama 7 tahun. Jumlah bakteri merupakan salah satu aspek yang dikontrol dalam standardisasi produk. Sebelum produk mendapat ijin edar dari BPOM, uji lab fisika, kimia, dan mikrobiologi harus dilakukan. Pengujian bisa dilakukan di lab eksternal. Jumlah minimum total bakteri berbeda untuk setiap produk mengikuti regulasi BPOM yang berlaku atau SNI yang diacu. Sedangkan cara mengontrol total bakteri agar tidak terlalu tinggi pada produk akhir, sangat berkaitan erat dengan SOP sanitasi dan hygiene selama proses produksi.
3. Mana yang lebih baik untuk pengujian umur simpam frozen food, ASLT atau ESS?
Pertanyaan mengenai umur sipan disampaikan oleh Ibu Salsa dari Bogor. Penentuan umur simpan produk pangan dapat dilakukan dengan metode Extended Storage Studies (ESS) dan Accelerated Shelf-life Testing (ASLT).
ESS adalah penentuan tanggal kadaluarsa dengan cara menyimpan produk pada kondisi penyimpanan sebenarnya. Dengan kata lain, produk dibiarkan sampai rusak dan tidak dapat diterima. Cara ini menghasilkan hasil yang paling tepat, namun memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar. Accelerated Shelf-life Testing (ASLT) adalah cara menentukan umur simpan dengan mempercepat kerusakan pada produk misalnya pada kondisi suhu atau kelembaban ruang penyimpanan yang lebih tinggi.
Pemilihan metode pengujian umur simpan bisa disesuaikan dengan skala industri dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Pengujian ASLT bisa dilakukan di lab eksternal jika perusahaan tidak memiliki fasilitas lab sendiri.
Frozen Food: Usaha Anti Musiman
Bersama Amazy, pengusaha frozen food pemula maupun yang sudah memiliki jaringan distribusi bisa tumbuh bersama. Bagi pemula, menjadi reseller atau dropshipper frozen food adalah pilihan yang tepat karena tidak membutuhkan banyak modal, risiko lebih rendah, dan lebih mudah. Amazy Frozen Food membuka peluang reseller dengan modal minim yaitu dimulai dari Rp500.000,- saja. Amazy juga menyediakan paket agen yang lengkap dengan 1 unit freezer untuk mitra yang siap dengan skala usaha yang lebih tinggi.
Berbagai produk Amazy Frozen Food seperti Chicken Nugget, Fried Chicken, Chicken Katsu, Shabu-shabu, Ekkado, Fishroll, Beef Patty, Chicken Patty, Topokki, Corndoc, dan masih banyak lagi bisa Anda lihat di https://amazy.co.id/produk/
AMAZY FROZEN FOOD diproduksi oleh PT Magfood Amazy Internasional yang bergerak di usaha restoran AMAZY FAMILY RESTO, yang dikembangkan melalui sistem franchise sehingga bisa tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia. Pada tahun 2018, Amazy mulai meluncurkan AMAZY FROZEN FOOD untuk memenuhi pasar yang lebih luas. Dengan pengalaman usaha makanan lebih dari 22 tahun, produksi AMAZY FROZEN FOOD memiliki manajemen keamanan pangan dengan sertifikasi CPPOB (Cara Produksi Produk Olahan yang Baik) dari BPOM, sertifikasi halal dan ijin Edar BPOM.
Cara jadi Reseller Amazy Frozen Food
Untuk menjadi reseller Amazy Frozen Food, cukup melakukan pembelian minimal sebanyak Rp 500.000,-. Amazy sudah menyiapkan skema harga produk untuk reseller, agen, dan dropshipper agar persaingan sehat. Namun bagi reseller yang menjual produk ke komunitas yang dimilikinya, tidak menutup kemungkinan juga jika ingin menaikkan harga dan tetap mendapat konsumen yang membeli produk Amazy melalui reseller tersebut.
Keuntungan menjadi reseller Amazy Frozen Food adalah modal yang terjangkau, konsep produk dan konten sudah disusun dengan baik sehingga Anda bisa fokus memasarkan produk di sosial media, dan jika anda masih awam di dunia bisnis online menggunakan social media dan marketplace, anda tidak perlu khawatir karena tim Amazy juga akan membimbing Anda.
Paket Reseller Amazy Frozen Food
1. Paket Silver (Rp500.000,-)
Paket ini cocok untuk reseller pemula yang masih melakukan test pasar dengan fasilitas yang ditawarkan yaitu spanduk ukuran 2×2 m, brosur 50 pcs, dan aneka produk Amazy Frozen Food.
2. Paket Gold (Rp1.000.000,-)
Paket selanjutnya yang bisa Anda pilih yaitu paket gold dengan fasilitas spanduk 2×2 m dan brosur 50 pcs berikut aneka produk Amazy Frozen Food yang lebih lengkap dan lebih banyak dibanding paket silver.
3. Paket Platinum (Rp4.500.000,-)
Dengan paket platinum, Anda tidak perlu repot mencari freezer karena paket ini sudah termasuk freezer 200 liter ditambah sticker branding 1 unit, spanduk 2×2 m, brosur 50 pcs, dan aneka produk Amazy Frozen Food lengkap.
PT Magfood Amazy Internasional
Jalan Duren Tiga Raya No. 46 Pancoran, Jakarta Selatan, Indonesia 12760
Phone: +6221 7919 3162 / 79195134
Fax: +6221 7919 5364
Hotline: +62816866251 / +628111347161
Email: magfood@cbn.net.id
www.magfood-amazy.com
Comments are closed